BEBAL

kucingku tak lagi memenuhi ajakanku
mengenyahkan isyaratku
saat ia mendapatiku telah mempermainkannya dengan isyarat palsuku

burung-burung itu kini selalu menjauh ketika melihat kedatanganku
terbirit ketakutan..
karena pernah mencoba menangkapnya dalam diam

adik kecilku tak mau lagi bersamaku
ia lebih memilih dekapan orang lain yang bahkan sama sekali tak ia kenal
sebab ia pernah merasakan sakitnya dibentak-bentak penuh kasar

namun ada apa dengan aku yang semakin matang dan dewasa ini?
aku tidak kunjung juga belajar dari pahitnya kegagalan
aku masih saja bebal
meski sudah berulang kali..
dikhianati sikap menunda
dikecewakan kemalasan
dipermainkan perempuan
dan diperbudak harapan kosong


Fustat, 2 Juli 2015
Ahmad Satriawan Hariadi

USAI

Aku belum pernah merasakan ketenangan batin dan kebahagiaan jiwa seperti hari ini. Perjalanan bersama Elok hari ini memang singkat. Namun, tahukah kamu, jika itu adalah akhir dari segalanya. Aku tidak lagi tersekat dalam pahitnya dendam. Aku tak lagi terpasung dalam kubangan pertanyaan yang menyayat jiwa dan membuat ragu-ragu langkahku.

Terima kasih, Elok. Mulai hari ini, kisah usang ini pun menemui akhirnya. Iya, sejatinya kisah ini sudah tertelan waktu sejak lama. Lebih dari setahun yang lalu. Bahkan aku sendiri pun tidak sempat untuk memikirkannya lagi. Sehingga wajar sekali, kalau aku meminta waktu sama Elok untuk mengumpulkan ingatanku lagi terkait kisah usang ini.

Sebetulnya aku, tadi itu, hanya menyelesaikan permasalahan lama dengan cara dewasa dan santun. Tujuanku hanya mencari jawaban dari apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata masalah ini begitu simpel. Ketika aku mendengar jawaban Elok, aku rasa tidak ada lagi yang perlu dipendam untuk menjadi dendam. Tidak perlu lagi langkahku tertatih-tatih penuh ragu sembari membawa kesal.

Kini aku menjalani kisah yang, tidak pernah terbesit dalam khayalku, akan seunik dan seindah ini. Aku belum pernah merasakan bagaimana rasanya begitu dicintai dan diperhatikan. Bagaimana rasanya diterima apa adanya. Ia sama sekali tidak peduli dengan kekanakan maupun ke-cengengesan-ku ini. Yang ia tahu, adalah bagaimana membesarkan hatiku, agar aku selalu semangat menggapai mimpi-mimpiku. Kini aku merasa tidak lagi punya tujuan, selain melanjutkan rajutan tawa dan harap itu, di bawah naungan langit. Terima kasih, Sayang! Aku akan pergi ke tanah biru untukmu. Hanya untukmu!


Islamic Missions City, 27 Juli 2015
Ahmad Satriawan Hariadi

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India