Kapan dan Dimana Cinta?


Hidup sebatang kara di ufuk kesunyian
Saat hidup dan mati sama-sama menengadahkan tangannya
Berhasrat menggendongku di pundaknya letih
Sempoyongan membisikkan ketakutan nanti malam
Hidup bebas dan berkeliaran di senja ini
Menelusuri kumpulan remang-remang di pasar itu
Mencari-cari keindahan dan hiruk-pikuk yang memabukkan
Tak usah kau sangka,
Akulah yang tertatih lesu karena kesunyian ini
Mencari arah yang masih tabu dan buram
Bersama raga yang kering kerontang dimakan masa
Mata pun sayu berlingkar hampa di jalanan
Sapaan angin yang menggigil ini tak ada rasa
Mereka bercerita, musim semi ada di ufuk timur
Aku melepuh dipasung sepi dan omong kosong
Aku pun menghitung jari-jariku untuk harapan
Kapan kau mengelus pipiku yang mati rasa ini
Bila cekikikan ini kita rayakan bersama?
Namun sosokmu masih kelam
Dimanakah cinta?



Sunyinya penghujung musim dingin, 24/3/2012

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India