Inilah Mahasiswa


Masa-masa saat menjadi mahasiswa memiliki rasa dan pengaruh tersendiri bagi yang merasakannya. Saya melihat idealisme terbakar di ubun-ubun mereka, yang kemudian mempengaruhi gaya pikir dan corak hidup mereka. Bahkan, pada masa inilah mereka berusaha menunjukkan eksistensi dengan karya-karya mereka yang muncul ke permukaan. Mereka bekerja seharian, bertekad merampungkan pekerjaan hingga dini hari. Mereka tak peduli dengan sayup-sayup keletihan yang terpancar di wajah mereka. Ya! Inilah mahasiswa.

Di samping obsesi yang tinggi terhadap ilmu dan wawasan yang baru, mereka juga amat peduli dengan konstelasi politik dan hingar bingar bangsa. Mereka keluar ke jalanan, lalu berteriak lantang. Mereka haus akan kebenaran. Mereka benci konspirasi-konspirasi kotor para penguasa negeri. Mereka ingin, maling-maling itu dipancung di hadapan mereka sendiri. Ya! Inilah mahasiswa.

Namun kehidupan mahasiswa tidak seindah yang anda bayangkan. Meskipun mereka adalah tulang punggung keseimbangan bangsa, tapi kebanyakan mereka hidup dalam ketidakseimbangan. Skala prioritas hidup mereka hanya tertulis rapi dalam angan-angan dan perkataan, sementara mereka sendiri dalam kebingungan. Ide-ide inspiratif mereka rupanya berbanding terbalik dengan tingkah laku mereka sehari-hari. Meskipun akhirnya kita sadar, kalau kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa. Ya! Inilah mahasiswa.

Jika selama ini pakar psikologi menyatakan bahwa kelabilan hanya menjadi corak hidup remaja, maka saya tidak sepenuhnya setuju dengan pernyataan ini. Saya melihat jiwa mahasiswa jauh lebih labil. Mereka akan berdecak kagum dengan hal baru yang membuat hati mereka terkesima. Lalu secara pelan-pelan mengaguminya secara diam-diam. Mereka bahkan sangat idealis saat melihat lawan jenis mereka. Bagi mereka, lawan jenis merupakan ladang yang paling empuk untuk belajar metode kritik. Ya! Inilah mahasiswa.

Jika anda bertanya, apakah yang paling diinginkan oleh mahasiswa? Apakah kesuksesan? Apakah pasangan yang jelita? Apakah strata pendidikan yang tinggi? Maka saya menjawab, semuanya memang diinginkan oleh mereka. Namun tahukah anda apa yang paling mereka inginkan? Jawabannya adalah “pengakuan”, yaitu pengakuan atas eksistensi. Para pemangku kebijakan di negeri ini seperti pura-pura tidak tahu, kalau yang paling mereka butuhkan adalah pengakuan. Ya! Inilah mahasiswa.

Akhirnya, saya berkesimpulan, kalau masa-masa mahasiswa adalah masa-masa kejayaan dalam hidup. Sebab, pada masa inilah wujud karakter seseorang mulai mencapai derajat kesempurnaan. Apakah itu berupa karakter keilmuan, karakter pribadi, ataupun yang lainnya.  Pada masa inilah kematangan potensi diri termanifestasi dalam kehidupan sehari-hari. Pada masa inilah orang-orang mulai mengenal siapa dia sesungguhnya. Pada masa inilah tabiat menjadi sempurna, yaitu tabiat yang bakal ia bawa sampai mati kelak. Ya! Inilah mahasiswa. 


Islamic Missions City, 15 Desember 2012

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India