Aku belum pernah merasakan
ketenangan batin dan kebahagiaan jiwa seperti hari ini. Perjalanan bersama Elok
hari ini memang singkat. Namun, tahukah kamu, jika itu adalah akhir dari
segalanya. Aku tidak lagi tersekat dalam pahitnya dendam. Aku tak lagi
terpasung dalam kubangan pertanyaan yang menyayat jiwa dan membuat ragu-ragu
langkahku.
Terima kasih, Elok. Mulai hari
ini, kisah usang ini pun menemui akhirnya. Iya, sejatinya kisah ini sudah
tertelan waktu sejak lama. Lebih dari setahun yang lalu. Bahkan aku sendiri pun
tidak sempat untuk memikirkannya lagi. Sehingga wajar sekali, kalau aku meminta
waktu sama Elok untuk mengumpulkan ingatanku lagi terkait kisah usang ini.
Sebetulnya aku, tadi itu, hanya
menyelesaikan permasalahan lama dengan cara dewasa dan santun. Tujuanku hanya
mencari jawaban dari apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata masalah ini begitu simpel.
Ketika aku mendengar jawaban Elok, aku rasa tidak ada lagi yang perlu dipendam
untuk menjadi dendam. Tidak perlu lagi langkahku tertatih-tatih penuh ragu
sembari membawa kesal.
Kini aku menjalani kisah yang,
tidak pernah terbesit dalam khayalku, akan seunik dan seindah ini. Aku belum
pernah merasakan bagaimana rasanya begitu dicintai dan diperhatikan. Bagaimana rasanya
diterima apa adanya. Ia sama sekali tidak peduli dengan kekanakan maupun ke-cengengesan-ku
ini. Yang ia tahu, adalah bagaimana membesarkan hatiku, agar aku selalu
semangat menggapai mimpi-mimpiku. Kini aku merasa tidak lagi punya tujuan,
selain melanjutkan rajutan tawa dan harap itu, di bawah naungan langit. Terima
kasih, Sayang! Aku akan pergi ke tanah biru untukmu. Hanya untukmu!
Islamic Missions City, 27 Juli
2015
Ahmad
Satriawan Hariadi
4 komentar:
Hemm. Ternyata ada rahasia dibalik cerita ini. Cerita Hariadi dan Elok di suatu hari :D Cieee. .. Move on Bang
Udah dari dulu kali saya move on, Mif..
Jiahahahaha kak ari...
Post a Comment