melihatnya pongah
sembari berteriak lantang
sembari berteriak lantang
Lidahnya menari-nari
menginjak kepala penguasa
Saat itu pun kebenaran
tinggal nama lama
Aku hanya mendengar
deru langkah kedengkian
dalam tiap kerlipan mata
Goresan pena di muka harian
Juga Catatan pingir di kolom khusus
Menyiratkan, penguasa selalu salah
Mereka menjilat hati rakyat
dengan tulisan-tulisan usang
Goresan pena di muka harian
Juga Catatan pingir di kolom khusus
Menyiratkan, penguasa selalu salah
Mereka menjilat hati rakyat
dengan tulisan-tulisan usang
"Menyuarakan keluhan rakyat," katanya.
Benarkah?
Atau sekedar
kepentingan pribadi belaka?
kepentingan pribadi belaka?
Hembus nafas adalah keliru
Tatap prihatin adalah aib
Sikap dan langkah adalah silap
Salahku benarmu
Benarku salahmu
Salah, salah, dan salah
Kesalahan penguasa
Kebenaran kepentingan
Cukup!
(ASH)
01/9/11
(ASH)
01/9/11
0 komentar:
Post a Comment