Optimisme















Sedikit menyeka kepedihan 
dini hari. Tangisan berantai 
memekik mengejutkan kucing
yang terlelap. Rintikan air itu 
masih setia menyatakan cintanya.
 
Kidung isakan bertasbih 
di hamparan. Mengutuk delik 
kemarin sore yang durjana.
Mengisap ibu jari di kawah 
penyesalan. 

Adakah kau tampakkan
ulasan cengir ketika ibu menitipkan 
harapannya di pundakmu walau sesaat?
Atau setidaknya melihat dua jengkal 
di depan mata. Atau mungkin kau hanya 
menatap bumi yang kau injak 
setiap saat dengan gagahnya.
Kemudian menangis?

Bisakah kali ini kau 
menciumnya mesra? 
Membiarkan harapanmu terbang 
ke pangkuan langit? 
Kemudian mengejar matahari 
yang sebentar lagi akan tenggelam?
 
Percayalah! kau belum habis
Masih ada dua tapak yang tertulis rapi
Kali ini larutlah bersama obsesi  lama
yang kau sembunyikan.
Tancapkan ujungnya dan merangkaklah 
di bawah kolong yang sempit.
 
Pagi ditemani matahari 
yang baru sepenggalah.
Sinar hangatnya menghangatkan kulitmu 
yang menggigil semenjak kelam. 
Tidak ada isakan malam setelah hari ini. 
Jika tempat berpijak tetap kau cium mesra 
sementara harapan tetap setia 
mengetuk pintu langit.
 
Hari ini langkah kepastian 
dan tatapan dua jengkal bersua
Adakah kau ragu setelahnya? 
Lalu apa yang kau tunggu?

01.03 dini hari, 17/10/2011

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India