Ketika seseorang memiliki kedalaman
pemikiran dan segudang pengalaman, ia pada akhirnya akan sadar bahwa ia tidak
ada apa-apanya di hadapan perempuan. Perempuan memang lemah. Namun sadarkah
anda bahwa itulah satu-satunya senjata perempuan yang paling ampuh untuk
membuat laki-laki bersimpuh padu di hadapannya, tunduk patuh terhadap
perintahnya.
Kemudian akan lain ceritanya ketika
kelemahan itu tercabut dari jati diri perempuan. Iya, konstelasi kehidupan
laki-laki dan perempuan tak lagi seperti sediakala. Kesalingan yang dulu ada
antara keduanya kini berubah menjadi persaingan. Perhatian dan belas kasih
berubah menjadi ketidakpedulian dan kebencian. Perempuan tak bisa lagi
bermanja-manjaan atau tersedu-sedu agar mendapat perhatian dari kaum laki-laki.
Semuanya berubah.
Inilah senjata aneh yang pernah
dimiliki makhluk Tuhan di atas muka bumi ini. Namun lucunya kebanyakan --bahkan
semua-- perempuan tidak suka dikatai sebagai ‘makhluk lemah’. Kaum perempuan
akan sangat girang jika mereka disebut makhluk kuat. Padahal, jika mereka
benar-benar kuat dalam arti yang sebenarnya, sudah tentu tak ada lagi
mata-laki-laki yang tertuju padanya.
***
Jika kita ingin memberikan
perumpamaan, maka perumpamaan yang paling tepat untuk perempuan adalah seperti
gunung. Iya, gunung akan indah menawan jika anda menatapnya dari kejauhan.
Namun ketika anda mencoba mendekatinya, maka keindahan tersebut akan lenyap
sedikit-demi sedikit, untuk digantikan oleh ribuan pertanyaan yang menjadi
misteri. Bahkan ketika anda sudah berada di lembah gunung tersebut, bisa
dipastikan kalau anda sudah tak mampu lagi dunia sebagaimana sebelumnya.
Dari pemaparan di atas, saya tidak
peduli apakah anda bisa menangkap apa yang saya maksud atau tidak. Yang jelas,
saya hanya ingin menegaskan bahwa, jika seorang laki-laki ingin agar perempuan
itu tetap cantik di matanya, hendaklah ia menjaga jarak darinya. Janganlah
sekali-kali anda mencoba mendekatinya, sebab mendekatinya adalah sebuah
kecerobohan terbesar di dalam hidup.
Anda tentu bisa membayangkan
bagaimana rasanya tersesat di dalam hutan lebat yang sinar matahari pun tak
mampu menerobos masuk ke dalamnya. Jika pun ia bisa keluar dari hutan tersebut,
maka sudah tentu butuh tenaga dan masa yang tidak sedikit untuk itu. Lalu akan
besar kemungkinannya jika anda bakal tetap terpasung di dalam hutan tersebut
untuk selama-lamanya.
Hay Sabi, 17 Oktober 2014
Ahmad Satriawan Hariadi
0 komentar:
Post a Comment