Kita adalah terjemahan dari dua suara hati yang hanya ingin bersama, meskipun seluruh dunia memberikan seribu alasan untuk berpisah. Kita adalah dua ego yang selalu beradu mulut agar selalu diprioritaskan, namun beberapa saat kemudian keduanya tak bisa berbuat apa-apa, saat rindu dan takut kehilangan mulai bicara.
Kita adalah ketika aku dan kamu
berhasil membuat kesedihan dan kesunyian menjadi tidak nyaman, lalu melangkahkan
kaki meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Kita adalah ketika aku hanya melihat
dan memikirkan kamu, meskipun aku dan kamu terpisah jarak dan waktu.
Kita bukan seperti plot novel atau
film, di mana cerita selalu berhenti ketika tokoh lelaki dan perempuan berhasil
bersatu sebagai sepasang kekasih. Justru kita adalah perjuangan tanpa henti
untuk mempertahankan ‘kita’ setelah menjadi sepasang kekasih.
Kita bukan seperti atasan dengan
bawahan, atau majikan dengan pesuruh. Kita adalah di mana yang di belakang
memberikan dorongan, yang di samping menghilangkan kesendirian, dan yang di
depan mengayomi dan membimbing.
Kita adalah dunia itu sendiri.
Kehilanganmu berarti aku kehilangan duniaku, di mana tak ada lagi tempat
berpijak, tak ada lagi tempat merebahkan badan, dan tak ada lagi tempat menutup
mata. Aku hilang saat aku kehilangan kamu.
Cairo, 21 Mei 2015
Ahmad Satriawan Hariadi
0 komentar:
Post a Comment