Ahmad ibn Tulun Mosque, Egypt. (Taken by Ahmad Satriawan Hariadi) |
Jika Anda diberikan pilihan untuk menjadi orang yang berilmu atau orang
yang kreatif, apa yang bakal Anda pilih? Pilihan ini, pada awalnya, mungkin
akan membuat Anda bingung. Namun setelah direnungi dengan dalam, saya dan Anda,
pasti akan memilih menjadi orang kreatif.
Mengapa? Inilah inti tulisan saya kali ini.
Untuk menjadi seorang ilmuan yang kompeten dan mumpuni di bidang tertentu,
Anda hanya butuh kemauan sekeras baja, motivasi setinggi gunung, dan kesabaran
seluas samudera. Ya. Itulah modal utama seorang ilmuan yang sejati, di samping
kebutuhan lain yang sangat substansial, yaitu sarana dan fasilitas penunjang.
Sebab percuma sekali Anda memiliki sarana dan fasilitas terlengkap di
dunia, namun pada satu waktu Anda tidak memiliki kemauan, semangat, dan kesabaran.
Atau sayang sekali Anda memiliki potensi untuk menjadi ilmuan ternama sepanjang
sejarah, namun sarana dan fasilitas untuk menggapainya tidak memadai, atau
bahkan tidak ada sama sekali.
Lalu apa pentingnya sebuah kreativitas? Jika orang-orang mengartikan
kreativitas sebagai kemampuan untuk mencipta, maka saya, lebih melihat
kreativitas sebagai kecermatan mendeteksi masalah, lalu menganalisisnya, dan
akhirnya memecahkannya dengan efisien. Ya. Artinya orang kreatif tidak pernah
memiliki masalah dalam hidupnya.
Dalam hal ini, terlihat begitu jelas pentingnya sebuah kreativitas; yaitu
ketika ia dihadapkan pada sebuah permasalahan, ia hanya butuh beberapa saat
untuk memecahkannya. Kekurangan saranan dan prasarana tidak pernah sedikitpun
menjadi sebuah permasalahan di mata orang kreatif.
Orang kreatif, dengan imajinasi tak terbatas dan daya cipta tak terhenti;
akan selalu membuat perbedaan di manapun ia singgah dan menapakkan kaki. Ia
akan menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekelilingnya. Ia bahkan akan menjadi
otak dari narasi besar yang harus diaktualkan.
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika sosok ilmuan dan
sosok kreatif berintegrasi dalam diri seseorang. Di sinilah sosok ini akan
menjadi guru besar manusia sepanjang masa. Mereka adalah oase di tengah gurun
yang panas dan tandus. Di sinilah nilai sebuah kreativitas.
Islamic Missions City, 25 April 2018
Ahmad Satriawan Hariadi
0 komentar:
Post a Comment