Aku tidak akan bosan memilah kata-katayang berserakan di lembah karunia langitKata-kata yang dengannya aku kuasamenghilangkan keluh-kesah kesunyiandan tangis senyap di ujung malamKata-kata telah menjelma bagai mata airuntuk hati yang gersang dan tandusLalu kata itu aku sulam menjadi potongankalimat jiwa yang diombang-ambingsayup-sayup kesedihan dan kemurunganKata itulah yang membahasakansetiap haluan perasaan dan harapanDalam kata ada seuntai cinta dan rindubuat pencinta kecintaan dan perindu kerinduan
Sesekali air mata menjadi tinta penayang mengukir bahasa kesedihanTerkadang seutas tawa menjadi pembukalembaran-lembaran yang hendak tergoresAkhirnya harapan dan doa yang tulusmenjadi muara aliran sungai kehidupanKata-katalah yang selama ini menakjubi merekayang sangat lugu dan pengertianSebab ia adalah bahasa fitrahdan hikayat alam semestaKata hati akan menghujam sampai hatiKata lisan akan terhenti di pendengaranInilah kata-kataku untuk kata-kataAku boleh saja rapuh dimakan masaNamun kata-kataku tetap setiamembahasakan alur-alur kehidupanNasr City, 19 April 2012




Ahmad Satriawan Hariadi

Posted in:
0 komentar:
Post a Comment