Untuk kesekian kali rasa ini menutupi mata
Menjebak hasrat pada tanya-tanya yang sama
Akhirnya rasa dan langkah membias pelangi
karena makna mulai bersemayam dari sini
Jika kemarin ada semalam untuk selamanya
Maka hari ini ada sehari untuk mengabadi
Ragaku berakar menembus celah kehampaan
Sedang ia meniti jejak kehidupan esok hari
Apalah arti rasa, jika tak ada sempat untuk menoleh ke belakang lagi?
Senandung malam kueja terbata
Tak kuasa menafsirkan makna dari keterbukaan itu
Jiwa hanya merintih bingung saat fajar di ufuk
Melangkahi hari bersama desauan angin musim gugur
Islamic Missions City, 2 Zulhijjah 1433 H
النجَّار الشِّرِّير - القصيدة
-
النجَّار الشِّرِّير
مَا لِهَذَا (النَّجَّارِ) صَارَ (شَبِيحًا)؟!
هَمُّهُ هَدْمُ دَوْلَةٍ وَنِظَامِ
مَكَّنَ الفَاسِدِينَ فِي كُلِّ رُكْنٍ
حَطَّمُوا ص...
2 months ago
0 komentar:
Post a Comment