Pergi Selamanya (Puisi)

aku tak menyangka kalau rasa yang terpendam akan berakhir iba. dengan nama Pencipta, namanya telah tersulam dalam malam. sulaman yang menemaniku sepanjang senja. dengan perasaan yang diam-diam, kutulis "Sehari Hidupku" untuknya. dengan menatapnya, kutulis "Sesal dan Harap" sebagai bingkah doa. dialah gadis jenjang bermata lentik yang cekatan merawan pujangga apa adanya.

lalu apa setelah ini?

kata-kataku terhenti menahan peri. rintihan sayup-sayup kesedihan bermuara dari sini. kau tak lagi luasa berterbangan di atas bunga-bunga yang ranum. pujangga itu tiba-tiba datang mendekapmu. jalanmu pun bermuara ceria dalam perasaan yang tak menentu. iya, kau telah menemukan kepingan hati yang tersurat dari langit. aku pun berakhir dalam sendu pertengahan jalan.

mengapa begini?

mengapa baru sekarang? padahal jiwa ini telah memaknai wujudmu sekian lama. merinaikan senandung ragamu yang membuat malamku kepayang. tak usah kau sangka, akulah yang mencari wujudmu diam-diam. membaca duniamu. mengeja kata-kata yang kau goreskan saat cahaya lembayung meredup lemah. bertanya-tanya, mengapa khayalmu selalu penuh dengan "camar" dan "peri"?

inilah masanya..

aku harus jujur dengan hembusan napas ini. letih rasanya menyimpan rapat, namun menyisakan harapan yang menyesakkan. kau telah didekap lalu pergi untuk selamanya. kau telah memerah jingga lalu terbenam selamanya. kau telah mengalir lalu bermuara selamanya. kau telah pergi lalu tak pernah kembali lagi selamnya.

inilah cerita tentang gundahnya hati tertinggal pergi. semoga bahagia hingga menapak taman surga. dalam sunyi, doa ini kupanjatkan untuk keabadian kalian berdua. akulah yang tak tahu harus berkata apa. remuklah aku dalam perasaanku. tak ada lagi perasaan dan harapan.

Hingga masaku tiba..


17 Januari 2013

Setelah menerima kabar bahagia itu langsung darinya

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India