Mencari Muka

Kini baru tahu, kenapa para orang tua itu tak henti-hentinya mencari muka. Dalam berbagai kesempatan, mereka tak ubahnya besi lunak, yang siap diarahkan kemana saja, dan dipelintir seenaknya. Bahkan sampai pada titik di mana kemanusiaan tidak layak lagi disematkan kepada mereka.

Dikisahkan bahwa seorang murid yang masih belia pernah bertanya kepada gurunya, "Tidakkah kau lihat orang itu.. Dulu ia sangat anti dengan yang namanya mencari muka. Lalu sekarang, saat ia makin uzur, ia semakin gemar mencari muka?"

Sang Guru pun menjawab, "Karena ia dulu dengan leluasa mengandalkan kekuatannya saat masih muda. Lalu manakala ia sudah uzur dan kekuatannya berangsur-angsur hilang, ia menggunakan 'mencari muka' sebagai tongkat, agar ia tetap kuasa berjalan."

Kini tidak ada yang perlu diherankan dari sikap para tetua itu. Karena itu sudah lazim bagi mereka.

Akan tetapi yang perlu dipertanyakan adalah mereka, para pemuda, yang sedang berada di puncak kekuatannya; sangat gemar mencari muka. Ada apa ini? Apakah jiwa dan semangat kita sudah menua, seperti para tetua itu? Ataukah kita memang benar-benar sudah tua, karena otak kita yang sudah kering dari air pengetahuan, alias tidak kuasa lagi untuk didayagunakan?

Semoga saja tidak!

22 Mei 2014
Ahmad Satriawan Hariadi

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India